Segmentasi Pasar Internet
Senin, 21 November 2016
•
Tambah Komentar
Segmentasi Pasar Internet
Segmentasi Komunitas Internet
Segmentasi komunitas on-line dari orang-orang yang saling berinteraksi. Segmentasi komunitas internet terdiri dari 5 kategori yaitu (Suyanto, 2004: 6-10):
1.Komunitas Minat;
2.Komunitas Relasi;
3.Komunitas Fantasi;
4.Komunitas Transaksi, dan
5.Komunitas Profesional.
Segmentasi Komunitas Minat
Komunitas minat terdiri dari orang-orang yang berinteraksi terhadap topik tertentu, misalnya hiburan, topik keluarga, topik perkebunan, topik cuaca dan sebagainya.
Contoh:
Situs yang berhubungan dengan musik di Indonesia adalah www.musikamu.com. Musikamu.com memberikan informasi tentang para penyanyi, pemain musik, instrumen musik, tangga lagu, koleksi album, foto artis, forum fans, album baru dan industri musik. Disediakan juga lirik lagu, chord, chat, webradio, info kuis. Peminat musik dapat membeli secara online, misalnya album NOAH, Cakra dan penyanyi lainnya.
Interaksi Mahasiswa dikelas: Sebutkan dan paparkan situs yang dibuat berdasarkan komunitas minat!
Segmentasi Komunitas Relasi
Komunitas relasi adalah komunitas yang terbentuk karena memiliki pengalaman hidup yang sama.
Misalnya, Cancer Forum adalah forum yang berisi tukar-menukar informasi dan pendapat tentang penyakit kanker (www.cancerforum.com). Selain itu, Cancer Forum menjual dan menyewakan nama domain yang berkaitan dengan kesehatan. Kategori-kategori nama domain tersebut antara lain Alzheimers, Arthritis, Asthma, Diet dan lainnya.
Situs DGI (Desain Grafis Indonesia) www.dgi-indoneia.com adalah sebuah situs yang didirikan pada 13 Maret 2007 oleh Hanny kardinata sebagai forum maya untuk memupuk saling pengertian di antara desainer grafis Indonesia.
Segmentasi Komunitas Fantasi
Komunitas Fantasi merupakan forum terdiri dari peserta yang menciptakan lingkungan imajinasi.
Komunitas Fantasi dapat berupa fantasi game, cerita fantasi mulai dari novel, manga, komik, ataupun film-film bergenre animasi. Seperti: www.manga.com, www.ngomik.com, game-game online RPG, The Science-Fiction, horor dan fantasy film di www.moria.co.nz, www.mania.com dan lain-lainnya.
Segmentasi Komunitas Transaksi
Segmentasi komunitas transaksi adalah komunitas yang memberi kan fasilitas jual beli. Anggota termasuk pembeli, penjual, perantara, dan sebagainya.
Perusahaan yang melakukan segmentasi berdasarkan komunitas transaksi, antara lain Yahoo Shopping, Amazon, Wizard, dlll.
Anggota komunitas dari Yahoo Shopping dapat berbelanja dengan empat cara, yaitu: “Shopping”, “Used”, “Auction”, dan “Classified”. Pada Yahoo Shopping, beberapa perusahaan memasang banner.
Amazon.com merupakan toko online terbaik pada tahun 2002 menurut versi majalah Yahoo. Amazon menyediakan berbagai macam produk, dari produk kecantikan hingga mainan dan sebagainya. Komunita Amazon mendapat potongan dalam berbelanja dan pengiriman gratis.
Komunitas Transaksi di Indonesia dapat ditemukan pada www.kaskus.com, www.berniaga.com, www.tokobagus.com dll.
Segmentasi Komunitas Profesional
Segmentasi komunitas profesional merupakan komunitas yang dibentuk untuk mendukung komunitas profesional dan pertukaran pekerjaan yang bernilai atau informasi terkait dengan penelitian.
Misalnya:
www.analog.com menciptakan komunitas akses online para perancang chip kepada pakar-pakar teknisnya.
Linux Documentation Project (www.linuxdoc.org) mengumpulkan artikel tentang berbagai macam hal yang berhubungan dengan linux.
www.fotografer.net bagi profesional di bidang fotografi dapat melakukan sharing karya pada galery, forum diskusi, bursa jual beli berbagai macam pendukung dunia fotografi.
Contoh Segmen Pasar Pada Penerapannya
Segmen Pasar Toko Gunung Agung
Saat ini PT. Toko Gunung Agung Tbk juga memiliki 4 cabang toko buku dengan nama TGA Bookstore yang berada di Senayan City, Pondok Indah Mall, Mal Kelapa gading dan Mal Galaxy, Surabaya.
Perbedaan antara brand Toko Gunung Agung dengan TGA Bookstore yaitu dari segi segmen pasar yang di tuju.
TGA Bookstore lebih membidik pasar kelas menengah ke atas, sehingga barang-barang yang dijual disesuaikan dengan target pasar.
Aplikasi Sistem Operasi Linux
Pasaran Linux pada segmen komputer meja masih lebih kecil namun semakin berkembang. Menurut Lembaga Penyelidikan Pasaran IDC, besar pasaran Linux pada tahun 2002 adalah 25% pada segmen server, dan 2.8% pada segmen pasar Komputer pribadi
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
Kliring secara netting dengan novasi diterapkan bagi seluruh Transaksi Bursa yang terjadi di setiap segmen pasar, yaitu pasar reguler (RG), pasar segera (SG), dan pasar tunai (TN).
YAMAHA, HONDA, KAWASAKI
Motor bebek sangat populer di seluruh dunia, tetapi di Asia Timur dan negara-negara Asia Tenggara khususnya mereka mendominasi segmen pasar motor murah dengan kemudahan penggunaan seperti skuter , model yang cocok untuk pria dan wanita, dan sifat pengendalian yang bisa diandalkan seperti sepeda motor.
Putera Sampoerna
•Di bisnis sigaret, nama Putera tidak bisa dihapus berkembangnya segmen pasar baru, yakni rokok rendah tar dan nikotin. HM Sampoerna adalah pelopor produk mild di tanah air dengan produknya, A Mild.
Tipe-tipe Pengguna Sosial Media
Berdasarkan survei online yang dilakukan First Direct, tipe-tipe pengguna sosial media dikelompokkan menjadi 8 tipe, yaitu:
1.Pengguna Pasif
Orang-orang seperti ini biasanya memiliki satu atau dua akun jejaring sosial, semata-mata agar tidak dikatai kudet atau ketinggalan zaman. Tetapi akun Facebook dan Twitter mereka hampir tidak pernah dibuka. Jangankan status, profil saja tidak pernah diperbarui sejak beberapa tahun yang lalu. Mereka ini biasanya memang termasuk orang yang tidak terlalu ingin tahu urusan orang lain, atau lebih suka mengikuti perkembangan berita dari media-media konservatif seperti koran dan siaran berita di televisi.
2.Si Pengintai
Lebih dari 45 persen pengguna Facebook yang disurvei mendeskripsikan diri mereka sebagai si pengintai. Mereka ini termasuk pengguna pasif, tetapi bisa dikatakan masih lebih aktif daripada orang-orang di kategori pertama tadi. Mereka rajin update perkembangan terbaru di Facebook atau Twitter, hobi mengecek timeline untuk mengetahui kabar terbaru tetapi jarang mengupdate status, berkomentar, atau bahkan share link.
3.Deniers
Ada beberapa orang yang menghabiskan lebih dari beberapa jam sehari untuk memantau jejaring sosial, panik kalau tidak bisa mengakses Facebook atau Twitter sehari saja. Walaupun begitu mereka tidak mau disebut pecandu social media. Mereka mengaku bisa hidup tanpa jejaring sosial, meskipun kenyataan berkata sebaliknya. Inilah yang namanya deniers, orang-orang yang menyangkal adiksi mereka terhadap jejaring sosial.
4.Ultras
Mereka ini termasuk orang yang mengakui kalau jejaring sosial merupakan bagian penting dari rutinitas sehari-hari. Para ultra menghabiskan lebih dari 2 jam sehari untuk mengecek feed di Facebook atau Twitter. Mereka selalu mengecek apakah ada notifikasi masuk setiap beberapa jam sekali.
5.Tukang Ngomel
Kamu pasti sering menjumpai orang seperti ini mampir di timeline-mu. Orang-orang yang hobi mengeluh atau meluapkan emosi di jejaring sosial.
Status mereka biasanya panjang lebar dan hampir selalu berisi ketidakpuasan, keluhan, atau curcol. Tampaknya orang-orang ini memang sengaja memanfaatkan jejaring sosial sebagai sarana untuk melepaskan stres.
6.Si Hantu
Orang-orang ini termasuk aktif di jejaring sosial. Rajin share berita, rajin update status, dan cukup aktif berkomentar. Tetapi mereka membagi informasi pribadi seminimal mungkin. Profil akun mereka tidak bisa dibaca sembarang orang dan sedikit sekali informasi tentang si pemilik yang bisa didapat dari sana. Bahkan foto dan nama akunnya pun sengaja disamarkan. Orang-orang seperti ini lebih suka menjaga anonimitas di dunia maya untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan.
7.Informan
Tipe yang satu ini juga sangat aktif di jejaring sosial. Tetapi bukan buat update status atau profil. Mereka lebih suka share berita atau artikel yang mereka anggap bermanfaat atau menarik kepada teman-teman dan follower.
8.Si Narsis
Kalau yang satu ini pasti kamu sudah hapal. Orang-orang yang hobi pamer foto-foto pribadi. Tak cuma makanan dan foto saat liburan, wajah tanpa makeup sehabis bangun tidur dan luka di dengkul pun bisa jadi foto narsis.
Karakter Pengguna Sosial Media
Website www.talkmen.com juga mengeluarkan artikel mengenai karakter pengguna sosial media, yaitu:
1.Balance Ucer
Balance user disini ditujukan kepada para pengguna sosial media yang mengerti batasan sejauh apa dirinya harus berkecimpung di dunia maya. Dia juga membagi rata dunia nyata dengan dunia maya. Dia tidak terlalu terlena dengan berbagai kesenangan yang bisa didapat di dunia maya. Orang-orang seperti ini biasanya hanya bermain sosial media sebagai selingan saja. Mungkin untuk membunuh kejenuhan atau untuk mengisi waktu luang ditengah kesibukan dan kepadatan jam kerja yang menuntutnya. Atau mungkin para orang-orang yang tidak terlalu menyukai sosial media.
2.Hysteric User
User yang cenderung heboh. Pengguna sosial media yang seperti ini banyak ditemui di Facebook atau Twitter, dengan status panjang, karakter tulisan besar-kecil dicampur dengan angka, kurang bermutu, dan bisa dikatakan tidak penting. Dengan bermodalkan foto yang sudah diracik sedemikian rupa di software photo editor, dia mencoba menggaet banyak teman atau follower untuk meramaikan status-statusnya yang tidak penting. Jika Anda menemukan akun seperti ciri-ciri diatas, lebih baik langsung saja tutup tab browser Anda, karena hanya akan membuang waktu untuk membaca beberapa tulisan yang terkesan lebay. Mayoritas orang-orang seperti ini bisa dikatakan haus perhatian publik dan ingin menjadi pusat perhatian. Mohon maklum saja.
3.WTS User
WTS disini bukan berartikan Wanita Tuna Susila, tetapi sebuah kalimat bahasa Inggris, yaitu want to sell. Akun-akun ini biasanya merupakan online shop yang menjual berbagai macam barang, mulai dari pakaian, sepatu, aksesoris, bahkan pakaian dalam. User seperti ini kerap menjadi bot yang akan otomatis muncul setiap kita menulis sesuatu yang berhubungan dengan barang yang mereka jual. Anda pasti sering sekali melihat komen di Instagram atau Twitter yang berisikan "Jual bla bla bla Fast Pre Order, Kakak!" atau "Yuk mampir ke IG kita, kakak. Kita jualan sepatu bla bla bla" yang pastinya akan membuat kita jengkel hingga akhirnya tangan kita menuju ke opsi "delete comment". Ya, memang mencari rejeki itu harus dengan usaha yang lebih, tetapi kita juga harus menghormati orang lain.
4.Melodramatic User
Sebelum saya mulai menjelaskan, pasti Anda sudah cukup mengerti mengenai user yang satu ini. Ya, user yang timeline-nya dipenuhi dengan lirik-lirik lagu patah hari ataupun kalimat-kalimat galau yang tidak tahu tempat dan tidak tahu waktu. Yea, sosial media sebenarnya bukan diary dimana Anda bisa mengutarakan isi hati atau kekecewaan Anda kepada orang banyak. Just keep it as your own secret, bro! Tanpa basa-basi, mereka banyak melantunkan kata-kata yang bertemakan sakit hari yang mendalam. Jika Anda sering melihat di Twitter atau Path, mungkin mereka akan menulis #nowplaying playlist lagu-lagu galau mereka disertai dengan lirik lengkapnya yang mereka dapatkan dari hasil copy paste dari google.
5.Sarcastic User
Orang-orang sarkas yang sering menyindir sesuatu lewat tulisan-tulisan ambigu yang tidak terlihat menjurus ke arah yang mereka tuju. Memang tidak mengganggu, tetapi cukup membuat malas dikala dia muncul di timeline Anda dengan sindiran-sindiran halus terus menerus setiap waktu.
Mungkin Anda harus mulai terbiasa dengan hal yang satu ini. Karena sarcastic sudah mulai menjamur, dan banyak sekali akun yang terlihat biasa saja padahal sebenarnya akun tersebut adalah buatan para haters.
Sebagai contoh, misalkan akun pembenci sebuah klub sepakbola. Dengan embel-embel kata "ANTI", mereka mencoba mencari fakta-fakta jelek mengenai klub tersebut. Hal yang seperti ini sebenarnya justru tidak masalah, yang bermasalah adalah dimana akun tersebut tidak memperlihatkan kebenciannya secara langsung, tetapi terus menerus melontarkan sindiran yang tidak enak dibaca.
6.Celebrity Wannabe User
Salah satu fenomena yang bisa kita dapatkan di Twitter adalah kehadiran para user yang ingin mendadak terkenal di dunia maya yang biasa dikenal dengan sebutan selebtwit alias selebriti twitter.
Keuntungannya? Mungkin dengan followers yang berjumlah banyak, mereka bisa menjadi incaran beberapa brand dalam rangka membantu promosi produk/jasa mereka. Menjadi selebtwit memang bisa menghasilkan uang.
Tetapi terkadang Anda akan merasa beberapa dari mereka tampak lebay dan memaksakan diri mereka yang sebenarnya tidak seperti yang nampak di dunia maya. Pencitraan. Kata tersebut sering dipakai untuk menyindir beberapa orang yang ingin tampil berbeda dari kenyataannya di dunia nyata.
Buku Acuan
•Suyanto, M. 2003, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, Andi Offset, Yogyakarta. Hal. 79 – 88.
•http://www.merdeka.com/gaya/8-tipe-pengguna-sosmed-dari-yang-pasif-sampai-yang-narsis.html
•http://www.talkmen.com/articles/read/730/tipe-tipe-pengguna-social-media/
Belum ada Komentar untuk "Segmentasi Pasar Internet"
Kebijakan berkomentar :
Berkomentarlah dengan tata bahasa yang baik, agar orang tau sebijak apa karakter anda melalui kata-kata,
Silahkan berkomentar apapun selagi masih berhubungan dengan halaman postingan ini,
Dilarang berkomentar menggunakan Link Aktif,
Centang Notife Me agar mendapatkan notifikasi balasan komentar admin melalui Email.
Posting Komentar